Festival Ogoh – Ogoh Tahun 2024 Ditiadakan Membuat Wisatawan Kecewa

intuisi

News, Intuisi Blog – Pada tahun 2024, Bali akan mempromosikan pariwisata berkelanjutan dan penghormatan terhadap budaya lebih dari sebelumnya seperti Ogoh – ogoh.

Namun parade dan kompetisi pemujaan Ogoh-Ogoh yang merupakan bagian dari Festival Nyepi, yang juga dikenal sebagai Tahun Baru Bali, telah secara resmi dibatalkan bulan ini.

Tahun Baru Bali, yang dikenal dengan nama resmi Festival Nyepi, atau Hari Raya Nyepi, bulan Maret akan dimulai pada pukul 5.59 pagi tanggal 11 Maret 2024, dan akan berlangsung hingga pukul 6 pagi pada tanggal 12 Maret 2024.

Pembuatan Ogoh – Ogoh

Malam sebelum hari itu ketika keheningan diamati, kelompok berkumpul untuk memajang patung monster raksasa yang akan diarak ke jalan.

Pembuatan setiap patung memakan waktu berbulan-bulan, dengan seluruh komunitas, keluarga, dan komunitas berkumpul untuk menghasilkan Ogoh-Ogoh yang paling indah, paling kreatif, dan menakutkan yang pernah ada.

Festival yang menakjubkan ini telah menarik perhatian seluruh dunia dan banyak pengunjung merencanakan perjalanan mereka untuk mengambil bagian dalam parade tradisional khusus ini.

Banyaknya penonton yang datang ke pawai tersebut sedangkan ogoh dan ogoh akan diarak menyusuri jalanan, berputar tiga kali setiap simpang atau persimpangan jalan untuk mengusir roh jahat.

Perayaan Ogoh-ogoh merupakan cara yang ideal bagi masyarakat setempat untuk bersatu dan melestarikan tradisi mereka.

Persiapan, perencanaan dan pembangunan Ogoh-ogoh biasanya dikoordinasikan oleh para pemuda dari pulau tersebut dengan bantuan para tetua desa, yang menjamin keamanan dan keselamatan parade, serta pemimpin spiritual pulau tersebut.

Secara tradisional, ogoh dan ogoh dibakar setelah parade. Namun saat ini lumrahnya ada yang dipindahkan hingga roboh namun ada pula yang tetap dipertahankan dan dipersembahkan sebagai benda budaya.

Perayaan Ogoh-ogoh diadakan di tingkat kota, desa atau kota. Pejabat kota pada bulan November 2023 menyarankan agar parade Ogoh-Ogoh yang diselenggarakan oleh kabupaten dapat dibatalkan jika terjadi masalah keamanan, karena hari libur tersebut jatuh menjelang pemilihan umum, sehingga patung dan patung dapat dirancang dengan fokus politik.

Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng, I Nyoman Wisandika kini menegaskan bahwa Dinas Kebudayaan Provinsi Bali tidak akan menyelenggarakan acara atau pawai Ogoh-Ogoh mulai tahun 2024 hingga tahun 1946, Hari Raya Nyepi Caka. Ada rumor bahwa cerita tersebut tidak akurat.

Wisandika kepada media mengatakan, “Tahun ini lomba ogoh-ogoh tidak akan dilaksanakan di seluruh kota dan kabupaten se-Bali. Persoalan sudah selesai, namun menjadi persoalan Dinas Kebudayaan Provinsi Bali.” Dinas Kebudayaan Provinsi Bali.”

Wisandika menuturkan, pihaknya dan tim belum mengetahui secara spesifik motif yang melatar belakangi tidak digelarnya acara dan parade ogoh/ogoh di tingkat kabupaten pada tahun ini.

“Kami tidak yakin dengan faktor pastinya, tapi faktanya ini adalah keputusan provinsi.”

Hal ini pertama kali dibahas pada bulan November 2023, para pejabat berpendapat bahwa festival ini sangat dekat dengan pemilu.

Tradisi Pawai Ogoh – Ogoh

Karena banyaknya Ogoh-Ogoh yang dapat dibuat selama beberapa bulan, jika kontes dibatalkan Para pejabat percaya bahwa hal ini akan menghilangkan insentif untuk memanfaatkan acara tersebut untuk mendukung atau merendahkan segala bentuk politik dalam perayaan yang sangat spiritual dan budaya.

Wisandika menyatakan bahwa meskipun parade dan acara terbesar di pulau tersebut tidak akan diadakan, namun parade di tingkat desa dapat dilaksanakan.

Ia mengatakan bahwa Dewan Desa Adat akan mendukung generasi muda di setiap desa agar mereka dapat membuat permainan ogoh-ogoh dan mengadakan perayaan di tingkat masyarakat.

Ia mengatakan, “Ini adalah tradisi sepanjang tahun. Desa adat dipersilakan untuk berpartisipasi dalam pembuatan ogoh-ogoh. Ini juga merupakan kesempatan untuk mengekspresikan kreativitas Anda.”

“Nantinya pawai hanya bisa dilakukan di desa, tapi yang terpenting pawai berjalan lancar dan tertib.”

Wisatawan yang berada di Bali selama Hari Raya Nyepi masih bisa menyaksikan parade ogoh-ogoh, apalagi jika mereka tinggal di desa kecil atau menginap di homestay.

Banyak masyarakat yang senang melihat wisatawan menyaksikan parade desa Ogoh-Ogoh.

Wisatawan diingatkan akan pentingnya menghormati dan mengikuti pedoman Pecalang (petugas keamanan desa) setempat setiap saat selama festival seperti parade, upacara, dan acara lainnya sepanjang tahun.

TAGGED: , ,
1 Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Verified by MonsterInsights